Gaza City (CiriCara.com) – Konflik kemanusian antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza terus berlanjut. Kemarin, Selasa, 20 November 2012, kelompok militan dari Brigade Ezzedine al-Qassam mengaku telah mengeksekusi enam orang tertuduh sebagai antek Israel.
Situasi Gaza City
semakin mencekam saat angkatan udara Israel meningkatkan pengeboman di
area itu. Karena serangan inilah, kelompok militan dari Brigade Ezzedine
al-Qassam mengeksekusi terduga antek-antek Israel.
Diberitakan oleh Kompas.com, Tidak tanggung-tanggung, mayat seorang kolaborator atau antek Israel diikat ke bagian belakang sepeda motor dan diseret melewati pusat Gaza City dalam sebuah konvoi sepeda motor. Bahkan, celana mayat itu dipelorotkan ke bawah dan tangannya direntangkan ke belakang.
Beberapa saksi mata mengatakan bahwa enam pria tersebut sebelumnya telah dibawa ke jalanan utama di kawasan Sheikh Radwan, Gaza City sebelum akhirnya ditembak mati.
Pada mayat mereka terdapat sebuah pesan dari kelompok militan itu yang bunyinya:
“Brigade Al-Qassam mengumumkan
eksekusi terhadap para pengkhianat yang berkontribusi pada kematian
banyak pejuang dengan melaporkan posisi mereka… dan memberikan informasi
tentang pergerakan para pejuang kepada musuh“.
Sedangkan kelompok hak asasi manusia
masih terus menyelidiki insiden yang terjaid ini. Direktur Al Mezan
Center untuk Hak Asasi Manusia, Issam Yousef, tidak dapat memastikan siapa saja yang menangkap atau membunuh keenam orang korban itu.
Ia juga mengatakan bahwa keenam korban itu telah didakwa dan dijatuhi hukuman mati dan tidak diambil begitu saja dari jalanan lalu ditembak.
Mayat yang diseret (Reuters)
Issam menambahkan bahwa di Palestina,
kolaborator atau antek merupakan masalah yang sangat serius di tengah
masyarakat karena ada ratusan kasus kejahatan yang sangat serius telah
dilakukan oleh mereka. Sayangnya dalam situasi yang memanas ini,
kebanyakan para kolaborator langsung dieksekusi di tempat tanpa ada penanganan secara hukum.
“Di sini Israel menyasar warga sipil dan pemimpin perlawanan, mereka melakukannya dengan drone (pesawat tanpa awak), tetapi mereka juga dengan menggunakan para kolaborator,” kata Yousef lagi seperti dikutip dari Sidney Morning Herald oleh Kompas.com.
Bagi Palestina, kolaborator Israel adalah senjata yang paling efektif
yang dipakai Israel untuk menghancurkan Palestina sehingga kejahatan
mereka termasuk kejahatan perang dalam hukum kemanusiaan internasional.
Hal serupa juga disampaikan oleh Palestinian Centre for Human Rights (PHCR)
yang menentang keras hukuman mati dan berusaha menangani secara ketat
para kolaborator sesuai dengan standar internasional tentang
penangkapan, penahanan, dan hak atas pengadilan yang adil.
Eksekusi terhadap enam antek Israel itu terjadi tepat pada hari ketujuh penyerangan militer Israel yang menewaskan lebih dari 120 warga Palestina termasuk warga sipil serta 4 orang warga Israel.
Kejadian serupa pernah terjadi pada
bulan September 2012 lalu, saat pengadilan di Gaza menghukum mati
seorang pria atas tuduhan berkolaborasi dengan Israel. Langkah-langkah
yang diambil ini tampaknya semakin memperburuk hubungan antara kedua
negara yang terus berperang sejak puluhan tahun lalu. (RN)
2 komentar
makasih atas semua info nya ,,,,,,,
emang uda pantesnya di gtuin tu mah.. biar tau rasa..
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan anda ke blog kami dan jangan lupa komentar nya oke